BERFIKIR POSITIF DARI USIA DINI.
Mendidik mereka dari usia dini mempersiapkan bibit kayu untuk penanaman di daerah rawan longsor seperti di kali kurageme. Saat mereka isi tanah saya bertanya sama mereka berdua ini untuk apa kamu isi tanah didalam plastik atau polibeck, dan mereka berdua menjawab OM BIKO. Ini kita mau koker bibit kayu untuk tanam di kurageme, karena hujan biasanya longsor jadi kita mau tanam pohon 🌲 supaya untuk menahan tanah, jadi sebelumnya kita koker pohon duluh, kaloh sudah bisa tanam nanti om biko bantu tanam. Oke nanti saya bantu tanam. Baru saya tanya lagi sama Willy.W dan Brally.W. pohon yang kami tanam nanti kalau sudah jadi besar kita bikin bagimana,.. kalau ada pohon 🌲 pasti ada burung-burung banyak datang mencari makan di pohon jadi kita bisa berburu too pake kartapel om biko. Cuma itu saja ka... yang jawaban Willy.W. jawab lagi nanti kita sekolah baru pulang bisa belah kayu dan bikin rumah too om. Jawaban sangat tepat jadi saya senang dengan mereka itu. Dan Kalou kedua anak sudah semakin dewasa cara berfikir, dalam tindakan dan pekerjaan untuk masa depan sekaligus mencegah EROSI atau longsor. Walaupun pemerintah atau dinas Kehutanan tidak proaktif dalam kebijakan program pemerintah pusat sampai di kabupaten, dalam hal dinas Kehutanan. Tetapi Tuhan memberikan hikmat pada kedua anak ini Braly.W dan Willy.W sangat cerdas untuk berfikir masa depan mereka. Maka bagi pemimpin, kalangan intelektual, bahkan masyarakat jangan mengharapkan orang luar negri datang mengubah kehidupan dan mempersiapkan masa depan untuk anak cucu. Itu mimpi siang dan cerita monkosong. Mari kita memulai menanam pohon 🌲 untuk masa depan anak cucu.
"Tau tebang pohon tapi tidak tau tanam ulang"
Catatan: Y.K. BIKO S.Hut.