Tampilkan postingan dengan label portal Tunas toli Them wiwi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label portal Tunas toli Them wiwi. Tampilkan semua postingan

Senin, 14 Februari 2022

sejarah KB Tolikara Papua ujung timur suara Toli

Portal Tunas toli Them wiwi
Berita Toli
Sejarah Kabupaten Tolikara
Singkat kata sejarah KB Tolikara Papua ujung timur suara Toli
Menurut sejarah, pengembangan Kabupaten Tolikara dapat dilihat pada tiga periode yang berbeda yakni periode masa lampau, periode pendudukan kolonial dan periode globalisasi. Menurut para sejarahwan masa lampau bahwa Awal mula perkembangan penduduk Tolikara datang dari bagian Timur pengunungan tengah Papua tepatnya dari Kurima Wamena Jayawijaya hingga menyebar ke beberapa daerah bagian Barat,bagian Selatan,dan bagian Utara di pengunungan tengah Papua. pada masa itu penduduk Tolikara hidup menyebar di seluruh daerah Tolikara,kondisi hidup menyebar itu membuat penduduk Tolikara tidak memiliki seorang pemimpin yang bisa memimpin penduduk Tolikara seluruhnya. Namun di masing – masing komunitas memiliki seorang pemimpin yang di beri nama dengan “Nagawan dan Duma” diberi nama Nagawan karena ia seorang panglima perang yang mampu bertahan dan melawan dalam medan pertempuran peperangan yang datang dari luar maupun dari dalam,kemudian Duma karena selain ia sebagai seorang panglima perang ia juga seorang pendamai dan penolong pada saat perang maupun pada saat orang mengalami kesulitan. Kepercayaan penduduk Tolikara pada masa itu mempercayai animisme percaya pada gunung,dan lainnya.

Pada tahun 1950 Nederlandse Nieuw Guinea ( Tanah Papua) masih di kuasai oleh pemerintahan Kolonial Belanda, di daerah pesisir pantai telah di kuasai dengan baik, Namun di daerah pendalam pengunungan tidak dikuasai secara keseluruhan oleh pemerintah Belanda dengan pusat pemerintahan provinsi di kota Hollandia (Jayapura). Pada waktu Perang Dunia Kedua,Anggkatan Laut Amerika Serikat masuk daerah Hollandia (jayapura) untuk mengusir tentara Jepang(1930an). Diantara anggota Anggatan Laut itu terdapat seorang bernama Paul Gesswein,hatinya terharu waktu dia melihat dan faham bahwa di pendalam Nieuw Guinea (Papua) terdapat ribuan orang yang belum di jangkau oleh pemerintahan Provinsi Nederlandse Nieuw Guinea (tanah Papua). Paul Gesswein Sesudah pemberhentiannya dari Anggkatan Laut AS Ia mempersiapkan diri kembali ke Nieuw Guinea dengan misi menjangkau orang pendalaman Nieuw Guinea dengan membawa Ajaran Agama Nasrani. Di bawah naugan organisasi penyebaran ajaran Agama Nasrani RBMU (Region Beyond Missionary Union) dibentuk sejak 1878 yang berpusat di Amerika Serikat mengutus dua orang Paul Gesswein bersama istrinya Joy dan Bill Widbin bersama istrinya Mary dari Amerika Serikat untuk berangkat ke Nederlandse Nieuw Guinea (Tanah Papua) dengan mengunakan kapal laut hingga tiba di pelabuhan Hollandia (Jayapura),12 Pebruari 1954.

Setibahnya di Hollandia kedua Misionaris ini bergabung dengan organisasi lain yang sudah lebih dulu membuka pelayanan penyebaran ajaran nasrani diantaranya UFM(GKI),CAMA(KATOLIK),ABMS (BAPTIS),pada masa itu organisasi CAMA sudah mempunyai pesawat,sehingga dengan bantuan CAMA Paul gesswein dan Widbin bersama tim CAMA 19 orang mengunakan pesawat kapal Sealand MAF dengan pilot Ed Ulrich tibah di sugai Balim dekat Hitigima. Pada 28 Januari 1955 rombongan itu mulai jalan kaki hingga tiba di Pyramid,selanjutnya berjalan kaki tiba di Walak melanjutkan perjalanan lagi hingga menemukan danau Archbold (Aanagom Nggwok) 21 Peb 1955. Setelah melihat danau ini bisa di jadikan sebangai pusat lending pesawat Piper Pacer sehingga danau ini di jadikan sebangai pusat mengangkut kebutuhan sehari-hari dan lainnya,tidak lama kemuadian mereka tibah di tanah Bokondini di sambut baik oleh penduduk Bokondini,dan dengan bantuan penduduk setempat mereka membuka lapangan terbang dalam kurun waktu lima minggu, dan lapagan terbang tersebut selesai.pada 5 juni 1956. Untuk pertama kalinya pilot dave Streiger (Yoramori diberinama orang Lani) turun bersama orang Departemen Penerangan Cipil Belanda menyetujui pemakaian lapangan itu.

 Gesswein bersama Widbin Usai membuka lapangan terbang di Bokondini mereka mendengar cerita dari penduduk Bokondini bahwa di sebelah gunung arah barat ada lembah lebih luas dan didiami orang Toli. setelah menerima cerita itu Kedua Misionaris tersebut berkomitmen melakukan survey ke daerah Toli dengan berjalan kaki dari Bokondini hingga tibah di Karubaga menemui penduduk Kondaga (Karubaga) dan kehadiran mereka di sambut sangat baik oleh ratusan lebih warga Kondaga (Karubaga) pada bulan April tahun 1957. Karena di antara orang Toli pernah melihat dan ikut mengerjakan Lapangan Terbang Bokondini sehingga penduduk kondaga telah memperoleh informasih lebih awal bahwa ada orang kulit putih berada di bokondini dan suatu saat mereka pasti akan datang di daerah Toli,informasi awal baik itulah yang membuat kedua misionaris itu disambut sangat baik oleh penduduk kondaga (Karubaga).

Daerah Karubaga awalnya bernama daerah Kondaga,namun Nama karubaga muncul ketika kedua misionaris Gesswein bersama Widbin tibah di Karubaga, saat itu penduduk Karubaga menyambut mereka dengan kata Kar karubaga,dalam bahasa orang Lani Kar artinya Kamu Karubaga artinya Jalanmu jadi pada saat warga kondaga menyambut mereka dengan kata Kar karubaga dengan maksud warga kondaga bahwa kamu bisa jalan dengan bebas jagan takut anggap saja jalan ini jalan milikmu sehingga kedua misionaris tersebut langsung mengabadikan kata itu dengan menamai daera ini Karubaga sehingga nama daerah ini awalnya kondaga berubah menjadi Karubaga. Gesswein dan Widbin sengaja meruba nama daerah ini menjadi karubaga untuk mengenang sejarah tentang jasa baik penyambutan warga kondaga sehingga sampai saat ini kita masih mengunakan nama kota ini Karubaga. Dengan bantuan penduduk Karubaga Gesswein dan Widbin membuka lapangan terbang Karubaga,dan lapangan terbang tersebut dikerjakan dengan swadaya penduduk karubaga dalam waktu enam minggu sehingga pada 5 juni 1957 pesawat MAF pertama kalinya mendarat di Karubaga.

Selama Pemerintahan Kolonial Belanda menguasai daerah Papua,selama itu Pemerintahan Belanda belum membuka pos di daerah Toli,kecuali di lembah balim wamena,dan di beberapa tempat di papua lainnya. sejak RBMU tiba di daerah Toli,organisasi pengembangan ajaran agama nasrani ini mengembangkan pelayanan di daerah Toli (Karubaga,Kanggime,Mamit/Kembu)

Pada akhir tahun 1962 Tanah Papua sudah masuk dalam masa transisi,sejak 01 Oktober 1962 kedaulatan Pemerintahan Belanda atas tanah Nederlands Neuw Guinea (tanah Papua) diserahkan kepada PBB (Perserikatan Bangsa – Bangsa),dan masa peralihan itu dipegang penuh dibawah pimpinan UNTEA. Pada 01 Mei 1963 tanah Papua resmi bergabung dengan Negara Republik Indonesia,sehingga Pemerintahan Negara Republik Indonesia membentuk 9 (Sembilan) Kabupaten di Tanah Papua didalamnya termasuk Kabupaten Jayawijaya dengan pusat pemerintahan Provinsi papua (Provinsi Irian Jaya) di Jayapura. Sejak itu pula Pemerintah Kabupaten Jayawijaya membuka pos (Distrik/Kecamatan) baru di daerah pengunungan Papua (pengunungan Irian Jaya)termasuk juga membuka Distrik baru Karubaga,dengan diangkatnya Imam soewardi orang suku jawa pertama menjadi kepala distrik/camat pada bulan Desember 1965.

Selama 37 tahun daerah Toli yang lebih luas ini dilayani dengan sebuah Distrik (Kecamatan)Karubaga, untuk melakukan pelayanan ke kampung-kampung pemerintah distrik mengalami kesulitan sehingga pemerintah Kabupaten Jayawijaya membuka Pos pembantu di kanggime guna memperpendek rentang kendali pelayanan masyarakat. Sejak Distrik Karubaga di bentuk dibantu dengan sebuah pos pembantu di kanggime selama itu Pembangunan Infrastruktur dasar,peningkatan perekonomian warga,dan pelayanan kesehatan,serta peningkatan mutu pendidikan di daerah Toli tidak menunjukkan kemajuan yang meningkat,jutru daerah ini tergolong tertinggal jauh dari daerah lain di Indonesia yang sudah maju. Karenanya beberapa tokoh Politikus asal daerah Toli yang sudah pernah dan masih aktif menjadi Anggota DPRD Jayawijaya dan beberapa tokoh Pemerintah yang masih aktif menjadi PNS bersama beberapa Tokoh masyarakat Toli berjuang membentuk sebuah Kabupaten baru untuk dimekarkan dari Kabupaten induk Jayawijaya,sehingga pada tahun 2002 berdasarkan Undang – undang Otonomi Khusus bagi Provinsi papua No.21 tahun 2001. Maka melalui Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Sarmi, Kabupaten Keerom, Kabupaten Sorong Selatan, Kabupaten Raja Ampat, Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Tolikara, Kabupaten Waropen, Kabupaten Kaimana, Kabupaten Boven Digoel, Kabupaten Mappi, Kabupaten Asmat, Kabupaten Teluk Bintuni dan Kabupaten Teluk Wondama di Provinsi Papua terbentuk.
Portal Tunas toli Them wiwi

Militan JT 01 Tolikara Papua ujung timur suara Toli





Portal Tunas toli Them
Fotografi JT Nawi Argi Tolikara Papua ujung tombak puncak gunung
Kab Tolikara Papua ujung timur suara Toli jantung Papua.
SELALU ADA HARAPAN BAGI MEREKA YANG SERING BERDOA.. SELALU ADA JALAN BAGI MEREKA YANG SERING BERUSAHA.. 
 
" Janganlah kau kuatir bersama Militan JT Tolikara akan hari besok.. 
"
#JT_save_toli_2024.. 
Maju terus sampai puncak gunung impian  setiap langkah selanjutnya pasti semua bisa .
Johanes Towolom  Amd Kep Skm.
Bersama Kita Kuat dan siap Membangun Negeri tercinta, Nawi Arigi Tolikara.

Bersyukur dan tetap disiplin serta konsisten pada tugas dan tanggung jawab yang diberikan, adalah sebuah amanah yang  harus dilakukan 
Fokus dan Profesional adalah suatu Akuntabilitas sebagai tanggung jawab yang kongkrit 
 Salam Pengabdian Tolikara menuju Transformasi Birokrasi Bersama JT #JohanesTowolom Amd Kep Skm.

Ingin Jadi Wakil Rakyat? Konvensi Rakyat Partai Perindo akan Resmi Dibuka 25 November, Saksikan di Sini!
MNC Media

Rabu, 24 November 2021 - 11:52 WIB
views: 230
Ingin Jadi Wakil Rakyat? Konvensi Rakyat Partai Perindo akan Resmi Dibuka 25 November, Saksikan di Sini!
Mengusung demokrasi berbasis digital di Indonesia, Partai Perindo akan meresmikan dimulainya pendaftaran Konvensi Rakyat Partai Perindo, Kamis, 25 November 2021 pukul 14.00-15.00. FOTO/MNC MEDIA
JAKARTA - Mengusung demokrasi berbasis digital di Indonesia, Partai Perindo akan meresmikan dimulainya pendaftaran Konvensi Rakyat Partai Perindo , Kamis, 25 November 2021 pukul 14.00-15.00.

Deklarasi Konvensi Rakyat Partai Perindo ini dapat disaksikan melalui Zoom dengan link registrasi: bit.ly/KonvensiRakyatPartaiPerindo .

Deklarasi Konvensi Rakyat Partai Perindo tersebut juga disiarkan secara live streaming melalui Okezone.com, Sindonews.com, iNews.id, RCTI+, Website Partai Perindo, YouTube dan Facebook Partai Perindo.

Baca juga: Video Hary Tanoesoedibjo Ajak Siapa Pun Daftar Caleg di Konvensi Rakyat Partai Perindo

Deklarasi Konvensi Rakyat yang digelar secara virtual ini akan turut dihadiri seluruh jajaran pengurus serta kader maupun sayap partai dari tingkat pusat hingga daerah dan anggota DPRD dari Partai Perindo di seluruh Indonesia, termasuk di antaranya simpatisan dan masyarakat umum.

Siapapun bisa mendaftarkan diri sebagai kandidat calon anggota legislatif dari Partai Perindo pada Pemilu 2024 melalui Konvensi Rakyat berbasis digital yang dideklarasikan partai berlambang burung Garuda membentangkan sayap tersebut.

Pendaftaran diri sebagai kandidat wakil rakyat melalui Konvensi Rakyat Partai Perindo yang dimulai pada 25 November 2021 bisa dilakukan melalui website www.konvensirakyat.com dan bisa pula melalui website www.partaiperindo.com .
"Partai Perindo adalah partai yang pertama memulai gerakan demokrasi melalui digitalisasi, melalui teknologi informasi," ujar Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo.

Hal itu disampaikannya saat memberikan arahan secara virtual dalam Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) III Partai Perindo Papua Barat yang berlangsung di Kota Sorong, Senin (12/02/2022).

Baca juga: Siapapun Boleh Daftar Jadi Kandidat Caleg, Hary Tanoesoedibjo: Konvensi Rakyat Partai Perindo Dimulai
Digitalisasi salah satunya diterapkan partai yang didirikan pada  2ini dalam penjaringan calon-calon anggota legislatif untuk Pemilu 2024 mendatang.

Apa yang dimaksud dengan diskusi kelompok serta tujuannya dalam pelaksanaan bimbingan kelompok2. Seperti apa bentuk-bentuk diskusi kelompok

Diskusi Kelompok BAB I PENDAHULUAN 1.1    Latar Belakang Dalam pelaksanaan bimbingan konseling ada beberapa tehnik yang perlu dipahami oleh...