Latar Belakang Kabupaten Tolikara
Latar Belakang Kabupaten Tolikara
Tolikara merupakan salah satu Kabupaten yang berada di antara beberapa Kabupaten yang ada di Pengunungan tengah Papua. Menurut para sejarah,pada awal pengusulan pemekaran Kabupaten Tolikara muncul dengan nama Toli. Namun nama yang sama juga muncul dari daerah lain seperti nama Kabupaten Toli – Toli dimana saat itu telah ditetapkan menjadi salah satu Kabupaten di Sulawesi tengah sehingga para tokoh pejuang pemekaran saat itu juga menambah nama Kara sehingga para tokoh pejuang Kabupaten ketika menyepakati nama Kabupaten awalnya Toli dan ditambah Kara menjadi Tolikara. Nama Tolikara bukan sekedar nama namun sebuah seruan penggabungan daerah hulu hingga ke daerah hilir,daerah mata air hingga daerah muara bermakna menyatuhkan kebersamaan dan persatuan dengan cinta damai mewujudkan kemulihaan Tuhan. Sehingga Kabupaten yang baru dimekarkan dari kabupaten induk Jayawijaya pada tahun 2002 itu ditetapkan dengan nama Kabupaten Tolikara dengan ibu kota Kabupaten di Karubaga.
Sejak Distrik karubaga terbentuk pembanguan di semua sektor tidak mengalami perubahan yang signifikan karena jangkauan rentang kendali pembangunan Kabupaten Jawijaya sangat luas. Kondisi ini membuat semua Distrik rata – rata tertinggal jau dalam berbagai sektor pembangunan. Undang – undan Nomor 21 tahun 2001 tentang otonomi khusus bagi Provinsi Papua akhirnya memberikan peluang dan kesempatan yang besar untuk percepatan pembangunan di wilayah ini. Pada tahun 2002 Tolikara dimekarkan menjadi sebuah Kabupaten dari Kabupaten Induk Jayawijaya.
Pemekaran tersebut berdasarkan undang – undang Nomor. 26 tahun 2002 tentang pembentukan Kabupaten Tolikara, Kabupaten Sarmi, Kabupaten Kerom, Kabupaten Sorong selatan, Kabupaten Raja ampat, Kabupaten Pengunungan bintan, Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Tolikara, Kabupaten Waropen, Kabupaten Kaimana, Kabupaten Boven digoel, Kabupaten Mapi, Kabupaten Asmat, Kabupaten Teluk bintuni, Kabupaten Teluk wondama
Tanggal 07 Juni tahun 2002 menjadi hari bersejarah bagi lahirnya Kabupaten Tolikara. sejak itu berbagai lembanga pemerintahan dibentuk dan berbangai langkah awal pembangunanpun mulai dicanangkan.
Sejak terbentuknya Kabupaten Tolikara,hingga sampai saat ini (2020), usianya sudah mencapai lebih dari 18 tahun dan roda pemerintahan telah di pimpin oleh beberapa tokoh pemerintahan dan tokoh politik,pada kepemimpinan periode ketiga ini 2017 - 2022 sedang dipimpin oleh tokoh pemerintahan anak asli Tolikara yakni Usman Genongga wanimbo,SE,M.Si,dan Wakil Bupati Tolikara Dinus wanimbo,SH,M.H kepemimpinan beberapa tokoh tersebut di uraikan sebangai berikut;
Lapangan pacu pesawat udara Distrik Karubaga Ibukota Kabupaten Tolikara tampak dari udara,foto diambil dari Pesawat Drown
Bupati Caretaker Pertama adalah Drs. Billy Wilhelmus Jamlean Dilantik Oleh Menteri Dalam Negeri di Jakarta tahun 2002 dengan masa Jabatan dari tahun 2002 sampai dengan 2004 Saat itu Kabupaten Tolikara dibagi dalam 10 Distrik yang meliputi Distrik Karubaga, Goyage, Wunin, Bokondini Kembu, wina, Umagi, Panaga, Kanggime dan Woniki dengan Luas Wilayah keseluruhan ±14.560 km2.,
Pada tahun 2004 dilantik lagi Bupati Caretaker kedua yaitu Drs. Frans R.Cristantus, MM dengan Masa Pemerintahan 2004 sampai Agustus 2005, karena Bupati Careteker pertama Drs. Billy Wilhelmus Jamlean Maju dalam Pemilihan Bupati kepala Daerah di Kabupaten Kerom
Bupati Definitif pertama hasil Pemilihan Umum kepala Daerah Pada tahun 2005 melalui Pemilihan Bupati Kepala Daerah secara Langsung oleh rakyat maka terpilihlah Bupati Tolikara DR. (HC ) Jhon Tabo, MBA dan Wakil Bupati Tolikara Pdt. Mitien Towolom, STh, Yang dilantik oleh Gubernur Provinsi Papua yaitu Barnabas Suebu,SH pada tahun 2005 di Karubaga. Dengan dilantiknya Bupati definitif dengan masa Pemerintahan dari 2005 sampai dengan 2010, maka roda Pemerintahan telah berjalan dengan baik dengan dimekarkannya sejumlah distrik menjadi 46 Distrik dan pemekaran sejumlah Kampung menjadi 541 Kampung pada tahun 2006
Pada tahun 2010 dilantik Bupati Careteker lagi oleh Gubernur Provinsi Papua Barnabas Suebu, SH yaitu Wasinton Turnip, SH. MM karena akan diadakan Pemilihan Bupati Definitif ke dua, dengan Tugas utama yaitu:
1. Mempersiapkan Pemilukada
2. Melaksanakan Pemilukada dan Pelantikan Bupati / Wakil
Bupati hasil Pemilukada 2012 - 2017
3. menyusun dan mengesahkan APBD 2011
4. Pelaksanaan Pemerintahan dan Pembangunan Lainnya.
Berhubung kesehatan Penjabat Bupati Wasinton Turnip, SH. MM tidak mendukung maka beliau mengundurkan diri dan Gubernur Provinsi Papua selanjutnya menunjuk Pelaksana Tugas ( PLT ) Penjabat Bupati Kabupaten Tolikara yakni Sekda Tolikara Ir. Yusmin Timang untuk melanjutkan roda pemerintahan sampai diangkatnya Drs. Alfons Sesa, MM sebagai Penjabat Bupati dengan mengemban tugas sebagai berikut :
1. Melanjutkan / Memfasilitasi Persiapan Pemilukada 2012 dan Melaksanakan Pemilukada dan Pelantikan Bupati hasil pemilukada 2012
3. Pelaksanaan Pemerintahan dan Pembangunan.
Bupati Definitif kedua hasil Pemilihan Umum kepala Daerah Pada tahun 2012 melalui Pemilihan Bupati Kepala Daerah secara Langsung oleh rakyat maka terpilihlah Bupati Tolikara Usman Genongga.Wanimbo,SE,M.Si Wakil Bupati Tolikara Amos Yikwa,SP,M.Si Yang dilantik oleh PLT Gubernur Provinsi Papua yaitu Samsul marif,MM pada 10 Juni tahun 2012 di Karubaga. Dengan dilantiknya Bupati definitif dengan masa Pemerintahan dari 2012 sampai dengan 2017, maka roda Pemerintahan berjalan dengan sukses, dilakukannya perbaikan system pemerintahan, memekarkan beberapa Distrik persiapan baru, serta telah membangun infrastruktur dasar lainnya.
Bupati devinitif ketiga hasil pemilihan Bupati secara langsung tahun 2017 terpilih kembali kedua kalinya pasangan Bupati Usman G.wanimbo,SE,M.Si dan Wakil Bupati Dinus wanimbo,SH,M.H. sudah dua tahun lebih memimpin Tolikara dan telah menjalankan roda pemerintahan,melakukan pembangunan disegala bidang terutama dengan mengelontorkan berbangai program unggulan seperti 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK) yakni pemberian asupan makanan bergizi kepada ibu hamil dan ibu menyusui. Selain itu pembanggunan sekolah unggulan di beberapa pusat pembangunan,dan juga mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi rakyat dengan program pengembangan pertanian dan perkebunana kopi,buah merah dan sayur-mayur lainnya dibebera pusat – pusat pertumbuhan ekonomi,dan pembangunan penting lainnya juga diberikan perhatian yang sama.
Mengenal Pemerintahan Kabupaten Tolikara
arti dan warna lambag daerah
1.Lambang Daerah Kabupaten Tolikara
Lambang Tolikara Mengandung Arti:
a). Perisai bersudut lima sebagai dasar Lambang daerah bermakna Pancasila. Hal ini berarti bahwa Pemerintah Daerah berpegang teguh pada Pancasila sebagai Dasar dan falsafah hidup bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
b). Padi sebanyak 17 ( tujuh belas ) butir berwarna kuning emas dan kapas sebanyak 8 (delapan) buah berwarna putih bermakna hari proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Padi dan Kapas juga merupakan simbol Pemenuhan kebutuhan Sandang dan Pangan bagi masyarakat dalam rangka peningkatan tingkat kesejahteraan. Adapun keterikatan melambangkan persatuan dan kesatuan.
c). Topografi dan Pemandangan alam sebagai gambaran geografi Tolikara yang terdiri dari deretan pegunungan yang hijau dan sejuk di mana daratan dan pegunungan dihiasi dengan dua aliran alur sungai yang jernih
d). Sebuah Konstruksi Rumah Adat dengan kombinasi dua bentuk atap Honai dan atap pelana berwarna cokelat melukiskan spesifikasi Rumah penduduk asli daerah pegunungan dan masyarakat Tolikara. Kombinasi konstruksi rumah adat mengandung pula arti Alfa dan Omega sebagai simbol kepercayaan masyarakat asli Tolikara.
e). Busur, tombak dan kapak bersatu membentuk perahu sebagai simbol alat perang dan alat pencarian nafkah masyarakat asli Tolikara sekaligus sebagai simbol alat transportasi guna menunjang kegiatan pembangunan Tolikara ke depan untuk menuju masyarakat adil, makmur dan sejahtera.
f). Buah Merah sebanyak lima buah melambangkan bahwa komoditas andalan Kabupaten Tolikara adalah buah merah, dan lima buah menunjukkan lima asas yang ada dalam Dasar Negara Kita (Pancasila) juga menjadi dasar pelaksana-an Pembangunan di Kabupaten Tolikara.
g). Gerbang Honai adalah pintu masuk pekarangan rumah yang memberikan gambaran “ Mari menuju Hidup Baru” dengan membuka keterisolasian bahu-membahu bersama siapa saja untuk membangun Kabupaten Tolikara menuju sukses dengan cita-cita masyarakat untuk hidup damai dan berdampingan.
h). Sehelai pita berwarna kuning dengan tulisan Kabupaten Tolikara berwarna merah melambangkan Kabupaten Tolikara yang sah menurut undang-undang No.26 Tahun 2002 tentang Pemekaran 14 Kabupaten di Provinsi Papua.
a. Warna
a). Biru, adalah lambang keluasan dan ketenangan yang mengandung arti bahwa Kabupaten Tolikara mempunyai wilayah yang luas menandakan seluruh aktivitas dalam masyarakat Kabupaten Tolikara berdasarkan pada rasa tenggang rasa, toleransi yang tinggi dan kerukunan hidup yang menyeluruh dalam segala bidang dan bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Tolikara kedepan, menjalankan tugas dengan penuh kebijaksanaan yang sejalan dengan aturan yang berlaku.
b). Kuning, adalah lambang cita-cita kehidupan rakyat dimana Pemerintah Kabupaten Tolikara senantiasa berusaha meningkatkan taraf hidup rakyat yang berbasis Ekonomi Kerakyatan.
c). Hijau, adalah lambang kesuburan dan kemakmuran, berarti Daerah Kabupaten Tolikara memiliki kekayaan alam dan potensi daerah yang sangat besar.
d). Putih, adalah lambang kesucian, berarti Pemerintah Daerah dalam menjalankan tugasnya mengutamakan kejujuran dan keadilan sebagai dasar seluruh gerak langkah kehidupan dan perjuangan seluruh komponen.
e). Hitam, adalah lambang pengabdian, berarti pemerintah daerah dengan kebulatan tekad dan rasa dedikasi yang tinggi serta penuh semangat melaksanakan semua tugas dengan sebaik-baiknya.
f). Merah, adalah lambang keberanian dan patriotisme dalam menghadapi segala tantangan dan kendala pembangunan.
b. Slogan/ Moto Kabupaten Tolikara
Pada lambang Kabupaten Tolikara terdapat slogan/ moto “ NAWI ARIGI ” yang artinya “kecintaan akan tanah kelahiran yang mendalam, membuat kita yang berada di Kabupaten Tolikara merasa memiliki dan ingin berbuat yang terbaik untuk Kabupaten “.
c. Kebijaksanaan Pembangunan
Sebagaimana kita maklumi bersama bahwa dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan serta tugas dalam mengatur dan mengurus rumah tangga daerah pada dasarnya merupakan pelaksanaan kebijaksanaan yang telah digariskan dalam Rencana Jangka Menengah dan Rencana Jangkah Panjang Daerah (RPJMD dan RPJPD) yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan seluruh rakyat.
Berpedoman pada Rencana Strategis (Renstra) Kabupaten Tolikara, tahun 2012 – 2017, maka bidang – bidang prioritas adalah :
1. Bidang Ekonomi
2. Bidang SDA dan Lingkungan Hidup
3. Bidang Kesejahtraan, Pendidikan dan Kesehatan
4. Bidang Agama
Dan didukung oleh 4 ( empat ) bidang penunjang :
1. Bidang Iptek
2. Bidang Politik, Aparatur Negara, Komunikasi dan Media Massa.
3. Bidang Hukum
4. Bidang Ketentraman dan Ketertiban
Pendoman Rencara Strategis (Renstra) Kabupaten Tolikara periode 2017 – 2022,maka prioritas Pembangunan terbagai beberapa bidang:
1. Meningkatkan Infrastruktur Daerah
2. Mengembangkan Kwalitas Sumberdaya Manusia
3. Mengembangkan Perekonomian Daerah
4. Melestarikan Lingkungan hidup Daerah