Mahasiswa Papua Di Manado Sulawesi Utara memperingati hari Proklamasi Kemerdekaan Papua Barat 1 Juli 2022
Kegiatan yang berlangsung di Asrama Mahasiswa Papua Cendrawasih V Manado pada Jumat, 01/07/2022
Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Konsulat Indonesia Melaksanakan Seminar Nasional dalam rangka memperingati hari Proklamasi 1 Juli 1971-1 Juli 2022. Manado, 01/07/2022
Dengan Thema: "Meninjau Dunia Politik ala Kolonialisme, Imperialisme dan Kapitalisme".
Pemateri dalam seminar nasional tersebut antar lain:
1. Materi Sejarah Bangsa Komdan. Nesta Suhuniap (Jubir Nasional KNPB Pusat)
2. Materi Hukum Internasional dan Nasional dalam konteks penjajahan Bangsa West Papua", Komdan. Veronica Koman.
Ratusan mahasiswa Papua di Manado Sulawesi Utara menghadiri Seminar Nasional KNPB Konsulat Indonesia dari berbagai kota studi antar lain; Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara, Kabupaten Poli Kairagi, Kota Tomohon Kabupaten Tomohon, Kabupaten Minahasa/ Tondano, ada juga dari berbagai organisasi dalam hal ini, Badan Pengurus Ikatan Mahasiswa Indonesia Papua (IMIPA-Pusat), Badan Pengurus IMIPA Cabang Minahasa Raya/Tondano, Badan Pengurus IMIPA Cabang Tomohon, Badan Pengurus IMIPA Cabang Poli Kairagi (Minut), Dan juga Badan Pengurus KNPB Konsulat Indonesia Wilayah Minahasa Raya/Tondano, Badan Pengurus KNPB Konsulat Indonesia Wilayah Tomohon, Badan Pengurus KNPB Konsulat Indonesia Wilayah Nyiur Melambai/Manado, Badan Pengurus KNPB Konsulat Indonesia Wilayah Poli Kairagi. Tutut. Anselmus Chambu (Pengurus KNPB Konsulat Indonesia)
Seminar tersebut di laksanakan oleh KNPB Konsulat Indonesia dalam rangka memperingati proklamasi kemerdekaan Papua Barat ke-51 Tahun dimana pada tanggal 01 Juli 1971 diproklamasikan kemerdekaan Papua Barat oleh Tuan. Zet Yafet Rumkorem bersama kawan-kawannya di Markas Besar OPM (Viktoria), Rumkorem adalah seorang tentara Nasional Indonesia/TNI yang membelot dari angkatan bersenjata Indonesia dan bergabung dengan OPM memperjuangkan kemerdekaan bangsa Papua karena menyaksikan rentetan kejahatan militerisme Indonesia terhadap bangsa Papua menjelang PEPERA 1969. Pungkas. Komdan. Nesta Suhuniap (Jubir Nasional KNPB Pusat)
Rakyat Bangsa Papua tidak bisa hidup bersama Indonesia. karena, Indonesia adalah koloni Baru abad 21 di West Papua. Secara hukum dan politik Bangsa West Papua sudah terdaftar di Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), yang di sebut resolusi PBB 1514. Oleh karena itu, bangsa West Papua tidak dapat di batasi oleh siapapun baik pemerintah kolonial Indonesia maupun PBB itu sendiri. Jadi solusinya rakyat Bangsa West Papua harus membangun konsolidasi baik di kalangan mahasiswa, pelajar, Pemuda dan akar rumput maupun non Papua, baik organisasi sosial, pergerakan maupun keimanan. karena, hanya dengan begitu bangsa bisa terlepas dari belenggu penindasan kolonialisme, Imperialisme dan kapitalisme global. Tutur. Komdan. Veronica Koman.*
Seminar tersebut juga bermaksud agar membangun kesadaran kolektif generasi muda Bangsa Papua untuk menyadari dan mengetahui sejarah Bangsanya dan juga jati dirinya sebagai Bangsa Papua Barat, ras Melanesia dimana di jajah oleh kolonial Indonesia dan imperialis serta kapitalisme global. Karena dasar Wasa ini, kesadaran rakyat Papua di kooptasi oleh hegemoni negara kolonial, Kapitalisme global dan Imperialisme. sehingga rakyat Papua mengalami berbagai varian kemiskinan baik, pendidikan, ekonomi, politik, sosial budaya, dan marjinalisasi, rasisme struktural dan sistemik, maraknya pelanggaran Ham dan eksploitasi sumber daya alam secara masif. Mirisnya lagi, Otsus dan DOB telah di sahkan ini adalah lonceng pemusnahan orang asli Papua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Portal tunas toli
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.